Selasa, 20 November 2012

Makalah sosiologi pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG

   Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan-perubahan, yang dapat berupa perubahan yang tidak mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang berpengaruhnya terbatas maupun luas, serta ada pula perubahan yang lambat sekali, tetapai ada juga yang berjalan secara cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapatditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pad suatu waktu membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu lampau.
   Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisa dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.
 Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia merupakan gejala normal. Pengaruhnya bisa menjalar ke bagian-bagian dunia lain karena adanya komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut. Perubahan-perubahan tersebut berjala dengan cepatnya dan secara konstan. Dan perubahan ini juga terikat oleh waktu dan tempat karen bersifat berantai dan berlangsung secara terus menerus.

B.     RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang  tersebut, maka rumusan masalah yang dapat digunakan yaitu:
1.      Pengertian perubahan sosial
2.      Teori-teori perubahan sosial
3.      Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
4.      Bentuk-bentuk perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
5.      Faktor-faktor pendorong perubahan sosial dan kebudayaan

C.     BATASAN MASALAH

Dari rumusam masalah diatas, maka penulis membatasi masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.      Pengertian perubahan sosial
2.      Teori-teori perubahan sosial
3.      Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
4.      Bentuk-bentuk perubahan sosial dan perubahan kebudayaan


BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.   Pengertian perubahan sosial
      Perubahan sosial dapat di bayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Jadi perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses sosial. Dengan perubahan sosial juga merupakan gejala yang melekat di masyarakat yang dapat diketahui dengan membandingkan keadaan masyarakat pada suatu waktu dengan keadaan masyarakat dengan masa lampau. Misalnya, beberapa masyarakat indonesia umumnya(pada masa lampau), suami merupakan posisi yang sangat dominan dalam berbagai urusan dalam kehidupan keluarga, sehingga apabila suami tidak bekerja atau tidak berpenghasilan, maka suatu keluarga ekonominya akan lumpuh. Dalam perkembangan sekarang, pada masyarakat modern suami tidak selalu merupakan posisi yang menentukan jalannya kehidupan keluarga.
    Struktur sosial merupakan bentuk jalinan diantara unsur-unsur sosial pokok dalam masyarakat yang menunjukkan pada bentuk seluruh jaringan hubungan antara individu dalam masyarakat dimana terjalin interaksi dan komunikasi sosial. Sedangkan sistem sosial menunjukkan pola bagaimana hubungan antara unsur-unsur sosila dalam masyarakat sehingga membentuk suatu kebulatan (totalitas ) yang berfungsi.
    Perubahan sosial dapat dikatakan bahwa perubahan pada segi struktural masyarakat seperti pola-pola perilaku dan pola interaksi antar anggota masyarakat, perubahan pada segi kultural masyarakat seperti nilai-nilai, sikap-sikap, serta norma-norma sosial masyarakat. Perubahan di berbagai tingkat kehidupan manusia mulai dari tingtkat individual, keluarga, masyarakat hingga ke tingkat masyarakat dunia, perubahan yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan(disequilibrium) dalam suatu sistem masyarakat.
Berikut ini definisi perubahan sosial yang dikemukakan oleh beberapa tokoh :
·        Kingsley Davis mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat dan fungsinya.
·        Mac iver mendefinisikan bahwa perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan.
·        Gillin dan Giliin menurutnya perubahan sosial dianggap sebagai suatu variasi cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan dalam masyarakat.
·        Koenig mendefinisikan sebagai modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
·        Hawley, perubahan sosial merupakan setiap perubahan yang tidak terulang dari sistem sosial sebagai satu kesatuan.
·        Munandar mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi dsari bentuk-bentuk masyarakat.
·        Soemardjan , perubahan sosial meliputi  segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat di dalam suatu masyarakat yang mampengaruhi sistem sosialnya,termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
·        Moore mendefinisikan perubahan sebagai perubahan penting dari struktur sosial yaitu pola-pola perilaku dan interaksi sosial yang terjadi di dalam suatu masyarakat.
·        Macionis, perubahan sosial merupakan transformasi dalam organisasi masyarakat dalam pola berpikir dan dalam perilku tertentu.
·        Ritzer , konsep perubaha sosial mengacu pada variasi hubungan antar individu, kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu.
·        Lauer ,perubahan sosial dimaknai sebagai perubahan fenomena sosial diberbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat individu-individu sampai tingkat dunia.
·        Menurut Harper (1989), perubahan sosial sebagai pergantian (perubahan) yang signifikan mengenai struktur sosial dalam kurun waktu tertentu. 
·        Wilbert Moore mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan penting dari stuktur sosial dan yang dimakasud dengan struktur sosial adalah pola-pola perilaku dan interaksi sosial (Lauer, 1993:4).
·        T.B.Bottomore (dalam Soekanto,1984:23-24), berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan suatu perubahan dalam struktur sosial, termasuk perubaha-perubahan dalam ukuran (jumlah) suatu masyarakat, atau perubahan dalam lembaga-lembaga sosial tertentu, atau perubahan dalam hubungan antar lembaga-lembaga sosial yang ada.
·         Astrid Susanto(1985-157) mengemukakan perubahan masyarakat sebagai fakta yang dibuktikan oleh adanya gejala-gejala frustasi, konflik dan kesenjangan antar generasi.


B.   Teori-teori perubahan sosial

   Ada banyak teori-teori perubahan sosial sejak awal abad 19 meliputi dua aspek dalam sejarah masyarakat yaitu:                                                                                                   1)  Tentang asal dan arah perkembangan peradaban manusia dalam jangka waktu        panjang,dan hal ini tampak pada aspek dominan dalam teori-teori klasik.                             2) Mengenai perkembangan manusia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa pembaharuan tersebut.
Teori-teori sosiologi tentang perubahan sosiologi pad abad ke-19 di bagi menjadi dua yaitu teori evolusi sosial dan teori revolusi. Pada teori evolusi sosial, perubahan dipikirkan terkait pada dasar tahapan pembangunan, seperti masyarakat militer dan masyarakat industri, masyarakat berkembang dari sederhana (pedesaan) yang berbentuk agararis ke diferensiasi yang kompleks dan perkotaan(industrial). Tipe evolusi ini dikembangkan oleh August Comte, Herbert Spencer dan Emile Durkeim.
   Analisis perubahan sosial secara fungsional dapat dilakukan dengan beberapa perluasan, yaitu pada teori evolusi dengan mempertimbangkan perubahan sebagai adaptasi dari suatu sistem sosial terhadap lingkungannya oleh proses diferensiasi. Sedangkan teori evolusi perubahan sosial, terutama  bersumber dari pendapat dan pikiran Karl Marx yang menekankan akan pentingnya konflik, perjuangan politik dan imperialisme sebagai prinsip mekanisme perubahan-perubahan dasar struktural.perbedaan antara teori evolusi dan revolusi ialah satu bagian analitik yang fundemental.



Sejumlah teori perubahan sosial yang dapat dikemukakan, antara lain :
·        Linear Theory, teori ini melalui tahapan-tahapan (stages) dan selalu menuju kedepan. Misalnya adanya perubahan masyarakat, dari masyarakat buta huruf menjadi masyarakat  melek huruf.
·        Spriralic Theory, teori ini melalui pengulangan-pengulangan diiringi kematangan di dalamnya. Misalnya, pandangan masyarakat dalam berpolitik dengan sistem multipartai.
·        Cylical Theory, yaitu melalui putaran panjang yang ada pada suatu saat menemukan  track yang pernah dilalui. Misalnya, kembalinya masyarakat barat kepada ha-hal yang natural dalam pengobatan, keyakinan, dan sebagainya.
·        Teori Historis, yaitu kemajuan masyarakat mengacu masyarakat maju berdasarkan zamannya. Episentrumnya berpinda-pindah, dari Sungai Indus (India), Sungai Yang Tse (Cina), Lembah Sungai Nil (Mesir), Yunani-Romawi,Eropa Barat, Amerika Utara, sampai Jepang.
·        Toeri Relativisme, kemajuan masyarakat mengacu pada masyarakat barat, khususnya Amerika Serikat.
·        Teri Analitik, kemajuan masyarakat ditandai dari berbagai aspek:ekonomi, politik, keluarga,mobilisasi sosial, dan agama yang semuanya itu bertumpu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teori- teri ini memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk perubahan sosial(sosial change).




Ada sejumlah teori tentang evolusi, yang dapat digolongkan kedalam beberapa kategori:
1.      Unilinear theories of evolution.
Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat(termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuatu melalui tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk-bentuk sederhana, kemudian  bentuk yang kompleks sampai pada tahap sempurna. Pelopor teori ini evolusi antara lain : August Comte, dan Herbert Spencer. Pitirim A. Sorokin(1928) menyatakan bahwa masyarakat berkembang mulai tahap-tahap yang masing-masing didasarkan pada suatu sistem kebenaran. Pada tahap pertama dasarnya kepercayaan, tahap keduanya adalah indera manusia dan tahap terakhir adalah kebenaran.

2.      Universal Theory of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu. Prinsip-prinsip teori ini diuraikan oleh Herbert Spencer yang menyatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok heterogen baik sifat maupun susunannya.


3.      Multilinel Theorities of Evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu yang dapat dalam evolusi masyarakat, misalnya mengadakan penelitian mengenai pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian dan seterusnya.



C.   Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
      Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan hanya dapat dibedakan dengan membedakan pengertian antara masyarakat dan kebudayaan. Dengan membedakan dua konsep itu maka dapat membedakan antara perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan. Terdapat perbedaan mendasar antara perubaha sosial dengan perubahan kebudayaan. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan sosial meliputi. perubahan dalam perbedaan usia, tingkat kelahiran, dan penurunan rasa kekeluargaan antara masyarakat sebagai akibat terjadinya arus urbanisasi dan mordenisasi.perubahan kebudayaan jauh lebih luas dari perubahan sosial. Perubahan budaya menyangkut banyak aspek dalam kehidupan seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, aturan-aturan hidup berorganisasi dan filsafat. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat saling berkaitan, tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan tanpa masyarakat.
     Persamaan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan adalah keduanya berhubungan dengan masalah penerimaan cara-cara baru atau suatu perubahan terhadap cara-cara hidup manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhannya. Kebudayaan mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis dan muncul karena warisan biologis. Perubahan sosial dan kebudayaan terjadi yang terjadi sangat cepat menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat yaitu lembaga-lembaga masyarakat yang dinamakan revolusi. Unsur-unsur revolusi adalah adanya perubahan cepat, dan perubahan tersebut mengenai dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Suatu revolusi berlangsung dengan di dahului oleh suatu pemberontakan (Revolt, Rebellion) yang menjadi revolusi.
Agar suatu revolusi dapat terjadi, harus memenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain :
o   Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada persaan tidak puas terhadap keadaan dan suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
o   Adanya seorang pemimpin atau kelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
o   Adanya pemimpin dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian dirumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.
o   Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya tujuan tersebut terutama bersifat konkret dan tujuan yang bersifat abstrak, misalnya perumusan sesuatu ideologi tertentu.
o   Harus ada “momentum” yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan. Apabila “momentum” keliru, revolusi dapat gagal.
      Proses perubahan sosial dapat diketahui dari ciri-ciri sebagai berikut:
Ø  Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat maupun cepat.
Ø  Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial yang lain. Karena lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya interpenden, maka sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu saja. Proses awal dan prose-proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai yang tidak bisa dipisahkan.
Ø  Perubahan yang berlangsung secara cepat, biasanya mengakibatkan disorganisasi karena dalam masyarakat ada proses penyesuaian diri atau adaptasi. Disorganisasi yang diikuti oleh proses reorganisasi akan menghasilkan pemantapan kaidah-kaidah dan nilai yang baru.
Ø  Suatu perubahan tidak dapat dibatasi pad aspek kebendaan atau spiritual saja, karena keduanya  keduanya mempunyai ikatan timbal balik yang kuat.

Ø  Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai :
1.      Proses sosial yang menyangkut sirkulasi atau rotasi ganjaran fasilitas-fasilitas dan individu yang menempati posisi tertentu pada suatu struktur.
2.      Segmentasi, yaitu keberadaan unit-unit secara struktural tidak berbeda secara kualitatif dari keberadaan masing-masing unit-unit tersebut.
3.      Perubahan struktural, yaitu munculnya kompleksitas baru secara kualitatif mengenai peranan-peranan dan organisasi.
4.      Perubahan dalam struktur kelompok, yaitu perubahan dalam komposisi kelompok, tingkat kesadaran kelompok, hubungan-hubungan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat (Soekanto, 1999).


D.   Bentuk-bentuk  perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
 Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk yaitu sebagai berikut:
a.      Perubahan lambat dan perubahan cepat

Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan  kondisi-kondisibaru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Ada bermacam-macam teori tentang evolusi yang sudah dijabarkan pada pembahasan teori-teori perubahan sosial.                               Saat ini agak sulit untuk menentukan apakah suatu masyarakat berkembang melalui tahap-tahap tertentu. Lagi pula sangat sukar untuk dipastikan apakah tahap yang telah dicapai saat ini merupakan tahap terakhir. Sebaliknya juga sulit untuk menentukanke arah mana masyarakat akan berkembang, apakah pasti menuju ke bentuk kehidupan sosial yang lebih sempurna apabila dibandingkan dengan keadaan saat ini.

b.      Perubahan kecil dan perubahan besar

Perubahan-perubahan kecil merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Perubahan mode pakaian, misalnya, tidak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat secara keseluruhan karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Sebaliknya,  suatu proses industrialisasi yang berlangsung pad masyarakat agraris. Misalnya, merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh besar pada masyarakat. Berbagai lembaga  kemasyarakatan akan ikut terpengaruh misalnya, hubungan kerja, sistem milik tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi masyarakat dan seterusnya.

c.       Perubahan yang dikehendaki (inteded-change) atau perubahan yang direncanakan (planned-change) dan perubahan yang tidak dikehendaki(unintended-change) atau perubahan yang tidak direncanakan(unplanned-change)

   Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan didalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau kelompok orang yang mendapat kepercayaan  masyarakat.

   Agent of change memimpin masyarakat dalam mengubaha sistem sosial. Dalam melaksanakan, agent of change langsung tersangkut dalam tekanan-tekanan untuk mengadakan perubahan. Suatu perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan selalu berada dibawah pengendalian serta penghawasan agent of change tersebut. Cara-cara mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan rekayasa sosial (sosial engineering) atau sering pula dinamakan perencanaan sosial (social planning).

   Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Apabila perubahan yang tidak dikehendaki tersbut brlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki, perubahan tersebut mempunyai pengaruh yang demikian besarnya terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki. Dengan demikian, keadaan tersebut tidak mungkin diubah tanpa mendapat halangan-halangan masyarakat itu sendiri atau perubahan yang dikehendaki diterima oleh masyarakat dengan cara mengadakan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada atau  dengan cara membentuk yang baru.

    Konsep perubahan yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki tisdak mencakup paham apakah perubahan-perubahan tadi diharapkan atau tidak diharapkan oleh masyarakat. Mungkin suatu perubahan yang tidak dikehendaki sangat diharapkan dan diterima oleh masyarakat. Bahkan para agent change yang merencanakan perubahan-perubahan yang dikehendaki telah memperhitungkan terjadinya perubahan-perubahan yang tidak terduga(dikehendaki) di bidang-bidang lain. Pada umumnya sulit untuk memperkirakan tentang terjadinya perubaha-perubahan yang tidak dikehendaki. Karena proses tersebut biasanya tidak hanya merupakan akibat dari satu gejala sosial saja, tetapi dari berbagai gejala sosial sekaligus.



    Suatu perubahan yang dikehendaki dapat timbul sabagai reaksi(yang direncanakan) terhadap perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi sebelumnya, baik yang merupakan perubahan yang dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki. Terjadinya perubaha-perubahan yang dikehendaki, perubahan-perubahan yang kemudian merupakan perkembangan selanjutnya meneruskan proses. Bila sebelumnya terjadi perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki, perubahan yang dikehendaki dapat ditafsirkan sebagai pengakuan terhadap perubahan-perubahan sebelumnya agar kemudian diterimaa secara luas oleh masyarakat.

    Perubahan yang dikehendaki merupakan suatu teknik sosial yang ditafsirkan oleh Thomas dan Znaniecki sebagai suatu proses yang berupa perintah dan larangan. Artinya, menetraliskan suatu keadaaan krisis danga suatu akomodasi untuk melegakan hilangnya keadaan yang tidak dikehendaki atau berkembangnya suatu keadaan yang dikehendaki.
Secara umum para ahli sosiologi membedakan bentuk perubahan sosial(social change) menjadi dua :
1.      Progress, yaitu perubahan yang membawa kearah kemajuan sehingga bisa menguntungkan dalam kehidupan sosial bagin masyarakat. Betuk progress ini dibedakan menjadi:
-         Planned progress(kemajuan yang dikehendaki), contohnya adalah pembangunan listrik masuk desa, intensifikasi pertanian, modernisasi desaa dan lain-lain.
-         Unplanned progress(kemajuan ynga tidak dikehendaki, contohnyaadalah akibat gunung merapai meletus menyebabkan warga masyarakat makain makmur denhga sawah pertanian yang bertambah subur serta tambah pasir semakin melimpah untuk ditambang.
2.      Regress, yaitu perubahan sosial yang membawa ke arah kemunduran sehingga kuarang menguntungkan bagi masyarakat seperti: perang yang berakibat hancurnya barang-barang, perabot, dan sarana infrastrukktur masyarakat serta binasanya hewan bahkan jiwa manusia.

Dilihat dari proses terjadinya perunahan sosial, proses awal perubahan sosial adalah :
§  Komunikasi (commununication)
Dimana melalui kontak komunikasi, unsur-unsur baru dapat menyebar, baik berupa ide-ide, gagasan, keyakinan, maupun kebendaan. Dan proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu masyarakat kepada masyarakat lain disebut proses difusi. Ada tiga macam proses simbiotik(melalui proses hidup secara berdampingan) yaitu : mutualistik(saling menguntungkan), komensalitik(satu pihak untung sedang pihak lain tidak untung dan tidak rugi), parasilistik(yang satu untung dan yang lain dirugikan)


§  Akulturasi (acculturation)
Merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru dari luar secara lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan sendiri. Contohnya, budaya selamatan merupakan bentuk akultrasi antara budaya lokal dengan Jawa dengan budaya Islam.
§  Asimilasi (assimilation)
Berupa suatu proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru yang berbeda. Proses asimilasi akan berlangsung lancar dan cepat apabila ada faktor pendorong, seperti : adanya toleransi antar kebudayaan yang berbeda, adanya kesempatan yang sama dalam bidang okonomi, adanya sikap menghargai terhadap hadirnya orang asing dan kebudayaan yang dibawa, adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa,adanya unsur-unsur kebudayaan yang sama, terjadinya perkawinan campuran(amalgamasi), adanya musuh bersama dari  luar.

E.     Masalah atau realita dilapangan

Dari penjelasan diatas maka bisa kita temukan masalah dalam masyarakat atau realita yang ada tentang perubahan sosial yang terjadi karena perkambangn dan kemajuan zaman.
·        Cara berpakaian masyarakat sekarang yang dibandingkan dengan masyarakat dulu sudah jauh berbeda, dulu berpakaian baju kurung sekarang sudah tiadak lagi.
·        Jilbab yang dipakai untuk masyarakat sekarang sekedar sebagai penghias saja karena mengikuti tren mode khususnya anak kuliahan, hanya sebagai ajang gaya saja untuk ke kampus bukan untuk penutup aurat bagi mereka.
·        Pengaruh perubahan sosial juga berpengaruh terhadap anak-anak, anak-anak sekarang banyak anak  yang berpenampilan seperti orang dewasa. sekarang lagu anak – anak sangat minim sekali karena memang penyanyi yang khusus untuk menyanyikan lagu anak-anak memang sudah tidak ada lagi, karena itu banyak anak-anak yang menyanyikan lagu orang dewasa yang belum pantas dinyanyikan.
·        Semakin canggihnya zaman maka semakin canggih pula imu pengetahuan dan teknologi. Misalnya pada saat ini yang berkembang yaitu internet yang bisa melihat kabar berita yang ada didunia. Yang lebih semarak nya dikalangan anak-anak dan remaja saat ini yaitu jejaringan sosial atau dunia maya melalui facebook dan twitter. Kadang juga disalah gunakan dalam pemakaian internet ini yaitu melihat situs-situs yang tidak semestinya dilihat. Itulah yang berkembang pada saat sekarang ini. Pada masa lampau ini memang belum ada karena perubahan sosial yang menyebabkan perubahan –perubahan pada kehidupan masyarakat.


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dari  penjelasan kajian teori di atas, dapat kita ambil kesimpulan, bahwa  perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses sosial. Dengan perubahan sosial juga merupakan gejala yang melekat di masyarakat yang dapat diketahui dengan membandingkan keadaan masyarakat pada suatu waktu dengan keadaan masyarakat dengan masa lampau.perubahan sosial sangat berkaitan erat dengan perubahan kebudayaan. Perubahan sosial meliputi perubahan dalam perbedaan usia, tingkat kelahiran, dan penurunan rasa kekeluargaan antara masyarakat sebagai akibat terjadinya arus urbanisasi dan mordenisasi.perubahan kebudayaan jauh lebih luas dari perubahan sosial. Perubahan budaya menyangkut banyak aspek dalam kehidupan seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, aturan-aturan hidup berorganisasi dan filsafat.
Adapun bentuk-bentuk perubahan sosial dan perubahan kebudayaan yaitu perubahan perubahan lambat dan perubahan cepat, perubahan kecil dan perubahan besar dan perubahan yang dikehendaki (inteded-change) atau perubahan yang direncanakan (planned-change), dan perubahan yang tidak dikehendaki (unintended-change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned-change).

B.     Saran
Bagi masyarakat dalam menghadapi perubahan sosial dan perubahan kebudayaan terlebih harus memfilter jika pengaruhnya dari luar, karena perubahan ini datang nya dari budaya luar atau karena pengaruh teknologi yang nantinya bisa menghilangkan kebudayaan kita sendiri. Dan memang perubahan sosial terjadi dengan cepat jika kita tinggalnya di perkotaan dan lambat terjadinya yang tinggal dipedesaan.













DAFTAR PUSTAKA


Idi, Abdullah.2011.Sosiologi Pendidikan:Individu, Masyarakat dan
        Pendidikan.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada

Martono, Nanang.2011.Sosiologi Perubahan Sosial:Perspektif Klasik, Modern.
      Posmodern dan Psokolonial.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.

Soekanto, Soejono.2010.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT Rajagrafindo Parsada.

Ahmadi, Abu.2007.Sosiologi Pendidikan.Jakarta:PT Rineka Cipta.

Syamsir dan Burmawi.2003.Buku Ajar:Pengantar Sosiologi.Padang:UNP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar